Sejarah Ekonomi Indonesia
Sejarah Prakolonialisme.
Sebelum merdeka Indonesia mengalami masa
penjajahan yang kini bisa di kenang sebagai sumber sejarah. Dahulu daratan dan
perairan di Aisa tenggara di kuasai oleh bangsa Eropa, yang mana pada saat itu Indonesia
belum ada. Kini Indonesia dikenal
sebagai nusantara terdiri dari pulau-pulau yang dikuasai oleh berbagai kerajaan
dan kekaisaran, yang terkadang hidup berdampingan dengan damai dan kadang bisa
berperang satu sama lain. Walaupun Indonesia begitu luas namun sayangnya rasa
persatuan masih belum dimiliki masyarakat kala itu. Tetapi, jaringan
perdagangan sudah berkembang di wilayah
ini sejak awal permulaan sejarah Asia. Hal ini merupakan aset penting bagi
sebuah kerajaan karena akan menjadi kekuatan besar untuk mendapatkan kekayaan
dan komoditas.
Sistem Monopoli VOC
VOC didirikan dengan tujuan untuk menghindari
persaingan antar sesama pedagang Belanda dan untuk menyaingi perusahaan lain
seperti Inggris.
Lalu, VOC memberikan hak Octrooi agar ia mempermudah aksinya, yang antara lain meliputi :
Lalu, VOC memberikan hak Octrooi agar ia mempermudah aksinya, yang antara lain meliputi :
1.
Hak mencetak
uang.
2. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai.
3. Hak menyatakan perang dan damai.
4. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri.
5. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja.
Hak-hak itu menyebabkan VOC bagaikan “penguasa”.
Hal itu bukan berarti seluruh ekonomi Nusantara telah dikuasai VOC. VOC hanya
menguasai rempah-rempah. Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC seperti kewajiban
meyerahkan hasil bumi pada VOC dan pajak hasil bumi untuk mendukung monopoli
itu. Dengan memonopoli rempah-rempah, VOC akan menambah isi kas negri Belanda,
dan meningkatkan pamor dan kekayaan Belanda.
Sistem Tanam Paksa.
Sistem tanam paksa adalah peraturan yang
mewajibkan penyerahan kepemilikan tanah secara paksa. Tanah yang diberikan
nantinya akan ditanami kpi, tebu, dsb. Hasilnya nanti dijual dan diserahkan
kepada pemerintah kolonial. Sistem tanam paksa bisa dibilang lebih keras dan
kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan
penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Para petani kini harus
menanam tanaman dan menjualnya sesuai yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Aset tanam paksa inilah yang memberikan sumbangan besar bagi modal yang
memakmurkan dan menyejahterakan negeri Belanda.
Sistem Ekonomi Kapitalis Liberal.
Sistem ekonomi liberal kapitalis
adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan faktor-faktor produksinya
sebagian besar dimiliki oleh sektor individu atau swasta dan juga memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan
perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang, dll. Tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba. Pada sistem ini setiap warga bisa mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya, bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar- besarnya, dan juga bebas melakukan kompetisi untuk
memenangkan persaingan.
Era Pendudukan Jepang.
Pada masa kependudukan Jepang, kegiatan ekonomi diarahkan untuk
kepentingan perang oleh karena itu seluruh potensi sumber daya alam dan bahan
mentah digunakan untuk industri. Oleh karena itu banyak lahan pertanian yang
terbengkelai karena terlalu difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Hal ini
menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan meningkat
drastis.
Pengawasan ekonomi yang diterapkan Jepang
terbilang sangat ketat dan sanksi yang berat. Pengendalian harga dilakukan guna mencegah meningkatnya harga barang.
Jepang menerapkan sistem memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang
kegiatan perang. Sistem ini menyebabkan kehidupan rakyat semakin sulit, gairah
kerja menurun, kekurangan pangan, gizi rendah, penyakit mewabah melanda hampir
di setiap desa.
Cita-Cita Ekonomi Merdeka.
Seperti yang sudah di catat pada
UUD 1945 pada alinie ke 4 kita dapat mengkutip kata “memajukan kesejahteraan umum” itu merupakan cita-cita
ekonomi merdeka. Tanpa pengecualian negara harus mengupayakan kesejahteraan untuk
seluruh rakyat Indonesia. Kesejahteraan yang di maksud adalah kecukupan akan sandang,
pangan dan papan, serta terjaminnya fasilitas kesehatan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Hal itu berarti bahwa pemerintah harus mengupayakan seluruh sumber
daya dan kekayaan yang dimiliki negara untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Ekonomi Indonesia Setiap Periode
Pemerintahan, Orde Baru Dan Orde Lama, Reformasi.
A. Pemerintahan Orde Lama.
a.
Orde lama (Demokrasi Terpimpin).
Pada masa ini keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amatlah buruk,
kareda disebabkan oleh :
a)
Inflasi yang sangat tinggi,
b)
Adanya blokade ekonomi.
c)
Kas negara kosong.
d)
Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
b.
Masa
Demokrasi Liberal.
Mengapa
disebut masa liberal ? Karena dalam politik maupun sistem ekonominya
menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai
teori-teori mazhab klasik Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa
bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya
sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
c.
Masa
Demokrasi Terpimpin.
Indonesia
menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus
pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Kebijakan-kebijakan
ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan
ekonomi Indonesia.
B. Pemerintahan Orde Baru.
Pemerintahan Orde
Baru merupakan pemerintahan yang menggantikan Orde Lama yang. Ekonomi di Indonesia berkembang
pesat meski pada saat yang bersamaan praktek korupsi kian menjadi merajalela di
negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga
semakin melebar. Akhirnya mengakibatkan krisis moneter dan runtuhnya
pemerintahan Orde Baru.
C. Pemerintahan Reformasi.
Pemerintahan
Reformasi dimulai ketika Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya
sebagai presiden RI dan menyerahkan jabatannya kepada wakil presiden B.J.
Habibie. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya
Orde Reformasi. Masa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya
kerjasama dengan Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses
pemulihan ekonomi. Selain itu, Habibie juga melonggarkan pengawasan terhadap
media massa dan kebebasan berekspresi.
Komentar
Posting Komentar